Excalibur
Info
Selamat datang di blog Roy Lichtenstein- saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel yang saya susun. Ada banyak hal dapat anda pelajari, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik

Nama saya Roy Lichtenstein, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Social Icons

Teladan Rasulullah Saw Memuji Sedekahnya Abu Thalhah R.A



Abu Thalhah Al-Anshari Radhiyallahu ‘anhu, adalah orang Anshar di Madinah yang tergolong paling banyak hartanya, dan harta yang paling dicintainya adalah Bairuha (Nama tempat di Madinah, sejenis kebun), yang letaknya berhadapan dengan Masjid Nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasukinya dan pernah meminum airnya yang segar. Setelah ayat berikut ini turun,

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Ali ‘Imraan: 92)

Kemudian, Abu Thalhah pergi menuju tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata

“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam Kalam-Nya, “Kamu belum menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai,..” (Ali ‘Imraan: 92) dan diantara harta saya yang saya cintai adalah Bairuha, maka ia akan saya jadikan shadaqah bagi Allah Ta’ala. Saya mengharapkan semoga ia akan menjadikan kebajikan dan amalan saya disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka, ia kuserahkan kepada engkau (yaa, Rasulullah) dan terserah kepada siapa ia akan engkau berikan!”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itulah keberuntungan, itulah keberuntungan, itulah keberuntungan. Dan aku telah mendengar apa yang telah engkau katakan. Itu lebih baik engkau shadaqahkan kepada keluarga terdekat(mu)” (HR. Bukhari dan Muslim). Lalu, Bairuha dibagi-bagikan kepada kerabat dekat Abu Thalhah dan kepada anak-anak pamannya.

( Bekal menuju akhirat )

Akan tiba masa yang tidak ada lagi jual beli, dan tidak bermanfaat persahabatan. Oleh karena itu, sebelum tiba masa itu hendaknya seseorang mempersiapkan perbekalan yang bisa membantunya yaitu dengan banyak-banyak bershadaqah. Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim“. (QS. Al Baqarah : 254)Kelak akan dipanggil dari salah satu pintu surga (pintu shadaqah)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ

Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”

(HR Bukhari)

Sungguh agung dan besar keutamaan berhadaqah, akan tetapi suatu amalan tidak akan menjadi agung, tanpa disertai dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Semoga Allah memudahkan kita untuk bershadaqah baik shadaqah berupa materi, tenaga, pikiran maupun berupa ucapan. Aamiin…

0 comments:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda Dibawah Sini Jika Belum Punya Akun Google/Blogger Anda Bisa Pilih Anonymous